Datangnya waktu menstruasi pada wanita ditandai oleh beberapa gejala yang bisa dirasakan sebelum atau selama menstruasi, di antaranya:
- Perut terasa sakit dan kram, terutama pada area perut bagian bawah dan pinggul.
- Merasa lelah atau lesu.
- Perubahan suasana hati, misalnya mudah tersinggung atau cemas.
- Merasa sangat lapar atau mual.
- Timbulnya jerawat atau masalah kulit lainnya.
- Peningkatan suhu tubuh atau suhu yang terasa lebih panas dari biasanya.
- Terjadinya perubahan emosi, misalnya merasa lebih sensitif, sedih, atau marah.
- Terjadinya perubahan pada saluran pencernaan, seperti diare dan sembelit.
Selain gejala di atas, datangnya menstruasi pada wanita ditandai oleh keluarnya darah dari vagina, biasanya berwarna merah dan bertekstur cair. Keluarnya darah ini biasanya terjadi selama 2-7 hari dan diikuti oleh perubahan hormon yang terjadi selama siklus menstruasi.
Wanita biasanya mengalami menstruasi pada usia 11-14 tahun, namun bisa juga terjadi pada usia lebih dini atau lebih lambat tergantung pada individunya. Proses menstruasi ini biasa terjadi secara berkala pada siklus bulanan, bervariasi antara 21-35 hari dan rata-rata berlangsung selama 3-7 hari.
Proses menstruasi terjadi sebagai respons dari tubuh terhadap terjadinya ovulasi, yaitu pelepasan sel telur dari ovarium atau indung telur. Selama siklus menstruasi, rahim juga akan mempersiapkan diri untuk menerima kehamilan jika sel telur berbuah.
Namun, jika sel telur tidak dibuahi oleh sperma, maka sel telur dan lapisan rahim yang tebal akan dikeluarkan dari tubuh sebagai darah menstruasi. Selanjutnya, proses siklus menstruasi pun akan berulang kembali setelah beberapa waktu.
Saat menstruasi, beberapa budaya atau tradisi mungkin memiliki pandangan atau larangan tertentu. Namun, secara medis, tidak ada larangan yang umum atau mutlak selama menstruasi. Sebagian besar kegiatan dapat dilakukan seperti biasa selama periode menstruasi, selama Anda merasa nyaman dan dapat mengelolanya dengan baik. Namun, beberapa wanita mungkin mengalami ketidaknyamanan atau gejala yang lebih parah selama menstruasi, sehingga mereka mungkin perlu menghindari atau mengurangi beberapa kegiatan tertentu.
Berikut adalah beberapa tips umum untuk mengelola menstruasi yang nyaman:
- Gunakan pembalut atau tampon yang sesuai dengan preferensi Anda untuk menjaga kebersihan dan menghindari kebocoran.
- Gantilah pembalut atau tampon secara teratur, setidaknya setiap 4-6 jam.
- Jaga kebersihan dengan mencuci tangan sebelum dan setelah mengganti pembalut atau tampon.
- Hindari makanan atau minuman yang dapat memperburuk kram perut atau gejala menstruasi lainnya, seperti makanan pedas, berlemak, atau minuman berkafein.
- Gunakan bantal pemanas atau mandi air hangat untuk meredakan nyeri perut.
- Jaga pola tidur yang cukup dan lakukan olahraga ringan jika merasa nyaman melakukannya.
- Hindari stres berlebihan dan temukan cara untuk bersantai, seperti dengan melakukan yoga atau meditasi.
Selalu penting untuk mendengarkan tubuh Anda sendiri dan melakukan apa yang terbaik untuk kenyamanan pribadi selama menstruasi. Jika Anda memiliki masalah kesehatan tertentu atau mengalami gejala yang sangat parah selama menstruasi, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk evaluasi dan nasihat lebih lanjut.
selain dalam agama Islam, ada beberapa agama lain yang mengajarkan praktik pembersihan atau penyucian setelah menstruasi. Beberapa contoh agama yang memiliki praktik serupa termasuk Hinduisme, Sikhisme, dan beberapa aliran dalam Buddhisme.
1. Hinduisme: Dalam agama Hindu, menstruasi dianggap sebagai periode ketidakmurnian atau ketidakmungkinan untuk berpartisipasi dalam ritual keagamaan. Wanita Hindu biasanya dianggap tidak suci selama menstruasi dan dilarang memasuki kuil atau berpartisipasi dalam upacara keagamaan. Setelah menstruasi selesai, wanita Hindu menjalani proses penyucian yang disebut "Snanam" untuk membersihkan diri sebelum mereka dianggap kembali suci dan dapat berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan.
2. Sikhisme: Dalam Sikhisme, praktik penyucian juga diikuti setelah menstruasi. Wanita Sikh dianggap tidak suci selama menstruasi dan dianjurkan untuk menjaga kebersihan pribadi yang lebih ketat selama periode ini. Setelah menstruasi selesai, wanita Sikh dapat menjalani "Istri Da Ghar" atau pembersihan rumah untuk memastikan kebersihan fisik dan spiritual mereka.
3. Beberapa aliran dalam Buddhisme: Dalam beberapa aliran Buddhisme, termasuk Buddhisme Theravada dan beberapa tradisi Buddhisme Tibet, menstruasi dianggap sebagai periode ketidakmurnian dan wanita diharapkan untuk menjaga kebersihan diri selama menstruasi. Setelah menstruasi selesai, praktik penyucian dan upacara keagamaan tertentu dapat dilakukan untuk membersihkan dan memulihkan kemurnian spiritual.
Penting untuk dicatat bahwa praktik dan pandangan terkait dengan menstruasi dapat bervariasi di antara aliran dan tradisi dalam setiap agama. Selalu disarankan untuk merujuk pada otoritas agama yang tepat atau pemimpin spiritual untuk memahami praktik dan aturan yang berlaku dalam agama tertentu.