Salam Persaudaraan Untuk Saudaraku Dimana saja Berada, Semoga Dalam Keadaan Sehat Wal afiat dan dalam Lindungan Tuhan Yang Maha Esa. PSHT adalah Persaudaraan Setia Hati Terate, Di Masa Penjajahan pencak silat PSHT Di Gunakan Untuk Merintis Kemerdekaan. Meski PSHT di Rintis pada Tahun 1922, PSHT terdaftar dalam IPSI dan Negara pada Tahun 1951, Meskipun Demikian Adapula Yang Menyebut Tahun 1948 karena Melihat dari Sejarah 10 pencak silat Historis Pendiri IPSI. PSHT adalah Salah Satu Organisasi Pencak Silat Terbesar di Indonesia, Yang Tentunya Berasal dari Trah Eyang Suro.
Photo Diatas Tentunya Semua Warga PSHT Mengenalnya, Iya, Beliau adalah Kang Mas Imam Koessupangat. Beliau Merupakan Salah Satu Ketua Umum PSHT yang Terkenal karena Kharisma nya. RM Imam Kusupangat Meninggal Pada tanggal 16 November 1987, Banyak Warga PSHT merasa Kehilangan ketika Ketua Umum Kang Mas Imam Koessupangat Meninggal Dunia. Karena Pada Masa Mas Imam ini lah, Masa Kejayaan PSHT Bersinar dan Dapat di Terima Oleh Semua Golongan Masyarakat. Visi Misinya Yang Jelas Yaitu Mendidik Manusia Berbudi Pekerti Yang Luhur, Tahu Benar Dan Salah.
Mas Imam Koesupangat Atau RM Koesupangat Merupakan Salah Satu Ketua Umum PSHT pada Tahun 1974, Mas Imam Koesupangat Merupakan Pelatih Tetap Dari Mas Tarmadji Budi Harsono.
Photo atau Lukisan Mas Imam Koesupangat, yang ada di atas merupakan Photo Yang Kerap muncul di Dunia Maya, Tapi Jangan scroll dulu, Karena Ada Kisah atau cerita di Balik Photo Tersebut.
Warga PSHT tahun 1988 akan Mengenal dengan Jelas Photo pigora mas Imam Koesupangat, Karena Warga leting 1988 akan di Wajibkan Untuk Membeli Photo Pigora Mas Imam Kusupangat Tersebut, Alasannya Adalah Untuk Memperbaiki Pusara, Atau Pesarean atau Dengan Kata Lain, Hasil dari Dana Menjual Pigora Mas Imam kusupangat, Untuk Memperbaiki Kuburan nya Mas Imam Koessupangat.
Ketua Umum PSHT yang Telah Berjuang Membesarkan PSHT itupun Untuk Memperindah Kuburannya harus Menjual Photo Pigoranya Sendiri pada Tahun 1988. Dan Wajib di Beli Oleh Calon Warga PSHT dan Warga PSHT. Yang Menjadi Pertanyaan saya Selama ini adalah, Uang dari Menjabat Ketua Umum itu Seberapa Besar? Lalu Untuk Apa saja? Apakah PSHT itu Selain Organisasi masyarakat juga organisasi Sosial ? Pertanyaan-pertanyaan itu yang Belum Bisa Di Jawab Semua Warga bahkan Warga di Leting 1988.
Di Sadur dari Keterangan Mas Tarmadji Budi Harsono di Channel Youtube, Bahwa Insan Setia Hati Harus Mempunyai Jiwa Yang Ikhlas, Mengabdi dan Tidak Memperdulikan dunia. Bukan Orang SH tidak Boleh Kaya, Tapi Sebagaimana Kaya nya Juga Harus Bermanfaat Juga Untuk Sekitarnya.