Terjadinya Perang Pada Tahun 1849 di Bali, Karena Pihak Belanda Ingin Menghapus Peraturan Adat Bali Yang Bernama "Tawan Karang". Dimana Hukum ini Bagi Kapal Asing Yang Terdampar di Pulau Bali akan Menjadi Milik Raja dan Masyarakat Bali. I Gusti Ida Nyoman Gempol, Juga Ikut Di dalam Perlawanan Terhadap Belanda Tersebut. I Gusti Ida Nyoman Gempol Merupakan Salah Satu Punggawa di Buleleng Bali, Beliau Punya Semangat Yang Besar Untuk Mem-pertahankan Hak-haknya Terutama di Banjar Jawa, Buleleng, Bali.
I Gusti Ida Nyoman Gempol Merupakan Seseorang yang Mempunyai Kelebihan ilmu Kebatinan Tingkat Tinggi, Karena itulah Eyang Suro Memberanikan diri untuk Belajar dengan Nyoman Gempol ini. Dalam Sejarah Eyang Suro Diwiryo, Beliau Belajar Kepada I Gusti Ida Nyoman Gempol sewaktu di Sumatera Barat. Beliau (Ida Nyoman Gempol) di Kenal Oleh Masyarakat Sumatera Barat adalah Sosok yang Karismatik, Maka Karena Itulah Penduduk Sumatera Barat Menyebut I Gusti Ida Nyoman Gempol dengan Sebutan Raja Bali.
Dalam Video disebutkan Bahwa I Gusti Ida Nyoman Gempol Tidak Suka Jika Ada Pihak Belanda Menduduki Pemerintahan di Bali, Di Tambah Gusti Jelantik Wafat yang Menambah sikapnya Semakin Kukuh untuk Melawan Intervensi Belanda di Bali. Untuk Lebih Jelasnya Mari Simak Video Di Bawah Ini, Tentang I Gusti Ida Nyoman Gempol yang Pada Akhirnya Sejarahnya Tertaut kepada Sejarah Eyang Suro Diwiryo dari Persilatan Trah Setia Hati.