Persaudaraan Setia Hati Terate atau PSHT adalah Suatu Organisasi Pencak Silat Yang di dasari Oleh Rasa Persaudaraan Sebagai Mana Rasa Persaudaraan Kakak Adik Sekandung. Oleh Karena Itu Warga PSHT di Larang Berkelahi dengan Sesama Warga psht Lainnya dengan Alasan Apapun dan Dimanapun Berada.
Sedangkan Setia Hati adalah Ajaran Berbudi Luhur yang Mengajarkan Setia Pada Hatinya Sendiri. Yang Di Kembangkan dan Menjadi Beberapa Organisasi Pencak Silat di Masanya. Adapun perguruan Serumpun yaitu : SH Terate (Persaudaraan Setia Hati Terate), Pshw (Persaudaraan Setia Hati winongo), Setia Hati Panti, Setia Hati Rembulan, Setia Hati Anoman dan Masih Banyak Yang Tidak Saya sebut disini.
Arti Hati atau Jantung Bersinar memberi arti Bahwa setiap Warga atau Insan PSHT Harus Bisa Menyinari bahkan Memberi Terang atau dapat Bermanfaat Untuk Orang Lain disekitarnya. Bisa Menjauhkan diri dari Sifat Adigang, Adigung, adiguno Yang dapat Menyiderai dan Melukai Hati Orang-orang di sekelilingnya.
Ilmu PSHT itu Murni Dari dirinya Sendiri, Dari Latihannya Sendiri, dan Dari Olah Pernafasannya Sendiri. Bukan Dari ilmu Karang, Ilmu Siluman atau ilmu Tenung Lainnya. Karena Pada Hakekatnya Ilmu Itu Bersumber Pada Kekuatan Ilahiyah Semata.
Arti Mori (kain Kafan) pada PSHT adalah Sarana Untuk Mendekatkan diri Kepada Sang Pencipta, karena dengan Mengingat Mati manusia Akan Ingat Kepada Tuhan karena disana Semua Akan Kembali. Bukan Kesyirikan atau Menyangkut Hal Mistis. Namun Setiap Warga PSHT juga di latih Untuk Tidak Takut Mati.
Mori Sendiri mengandung istilah Limo jo Keri artinya Lima Jangan Ketinggalan. Mungkin Bisa Rukun Islam, Mungkin Bisa jaga lima sebelum datangnya lima atau Yang Lainnya. Karena Setiap Warga PSHT Berbeda Dalam Pemikiran dan Pendalaman Ilmu Ke-sh-an itu sendiri. Bahkan ada yang Menyalah Artikan Negatif Tentang Mori Ini. Pada Dasarnya Semua Ilmu itu Suci, Namun Tingkah Laku Orang- Orang Yang Mempunyai Ilmu Tersebut Yang Membuat Ilmu itu Terlihat Jahat Bahkan Musyrik.
Bahkan ada Ulama Yang Menyudutkan PSHT dengan Ilmu agamanya, Dengan Persepsinya Sendiri, Dengan Pemikirannya Sendiri. Padahal Dia Tidak Pernah ikut Di dalam Latihan PSHT. Kembali Lagi, Ilmu itu Asalnya Suci Hanya Tingkah Laku orang Berilmu Tersebut Yang Menjadikan Ilmu Itu Jahat, Kotor dan Sesat. Dan Senakal nakalnya Warga PSHT Dia Tidak Sembunyi atau Berlindung Di balik Agamanya. Mengatasnamakan Agama dalam Perbuatan Buruknya, saya Rasa tidak ada yang Seperti itu. Karena dalam PSHT Agama iku Ageming Gaman yang Artinya Agama itu Adalah Pusatnya Kekuatan. Meninggikan Agama dan Menjadikan Hal yang amat Sakral Untuk Di Manfaatkan dalam Hal Yang Buruk Yang Dapat Menyederai Hati Orang Lain.
PSHT Sendiri Sangat Menghargai Sesama Pencak Silat Lain, Karena Merasa Satu Nasib Satu Perjuangan Dalam Kemerdekaan dan Melestarikan Budaya Bangsa. Kalaupun ada Perkelahian Antar Pesilat itu Hanya Kesalah pahaman Saja, Bukan Masalah Dendam Ataupun Musuh Bebuyutan. Saya Yakin Semua Pencak Silat Juga Akan Berfikir Demikian. Kalau Bukan Kita, Anak Kita, Cucu kita Yang Melestarikan Silat Sebagai Budaya Bangsa Lalu Siapa Lagi Yang Akan Melanjutkannya? Sedangkan Silat- silat Luar Negri Juga Sudah Mulai Masuk ke Nusantara. Punah Tidaknya Silat Tergantung Dari Kita Sekarang Yang Melestarikannya.
Tulisan ini hanya Sebagai Jawaban Atas Pertanyaan - pertanyaan yang membuat Fitnah dan berburuk Sangka kepada PSHT. Meski Tak Bernaung di Bawah Bendera Agama, ajaran PSHT Banyak yang Memuat pengetahuan Yang Terdapat dalam Al-Qur'an dan Hadist. Salam Persaudaraan dari Saya.