Sebenarnya tujuan hidup hanyalah saling tolong menolong dan saling menghormati agar tercipta suasana yang indah memayu hayuning bawono. Di harapkan manusia yang ber Setia Hati tidak pula membeda-bedakan antara miskin dan kaya dalam hubungan bermasyarakat, dalam ilmu setia hati semua manusia itu sama, hanya pakaian atau jasad saja yang membedakan.
Dapat membedakan hal yang benar dan hal yang salah serta menjalankannya, sebagai wujud memayu hayuning diri sebagai tolok ukur keimanan kepada Tuhan yang maha esa.
Setia Hati terate juga di harapkan tidak berada kepada agama tertentu, dalam arti egoisme kesucian. ataupun partai politik tertentu. Karena Setia Hati bukanlah Organisasi massa melainkan Organisasi perseduluran atau persaudaraan.
Karena di takutkan memecah belah persaudaraan yang telah lama di bangun baik itu intern dari tubuh persaudaraan setia hati terate itu sendiri maupun ekstern persaudaraan yang di bangun bersama organisasi pencak silat lainnya. Bersaudara kepada semua element masyarakat, tidak memperdulikan status materi yang mereka miliki, dan memilah-milah dengan hal yang lebih berguna.
Tidak ada manfaatnya saling pukul, berkelahi dan pendendam, alangkah indahnya saling pikul, mengkaji dan meredam. Karena pada hakekatnya gerakan pencak silat itu satu namun karena kecerdasan olah gerak maka jurus pencak silat bisa di modivikasi dan menjadi bermacam - macam nama organisasi dari pencak silat itu sendiri.
Pencak silat bukanlah untuk menghancurkan namun sebagai media agar lebih dekat dengan Tuhan.